Model pembelajaran talking stick merupakan sebuah model pembelajaran yang
dalam proses pembelajarannya menggunakan
sebuah tongkat sebagai alat penunjuk giliran dan tongkat tersebut berisi sebuah pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa. Kemudian secara
estafet tongkat tersebut berpindah ketangan siswa lainya secara
bergiliran setelah diisi
pertanyaan yang berbeda oleh guru. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa mendapat tongkat
dan menjawab pertanyaan.
Langkah-langkah
pembelajaranya adalah sebagai berikut (dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan
kondisi siswa):
·
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran/KD kepada siswa.
·
Guru
menyiapkan sebuah tongkat yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan.
·
Guru
menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari
materi lebih lanjut.
·
Setelah
siswa selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa
menutup bukunya dan mempersiapkan diri menjawab
pertanyaan guru.
·
Guru
mengambil tongkat yang
berisi pertanyaan-pertanyaan dan
memberikan kepada siswa, siswa yang memegang tongkat tersebut harus mengambil satu pertanyaan yang berada
pada tongkat dan menmenjawabnya, jika siswa sudah menjawab maka tongkat diserahkan kepada siswa lain. Demikian seterusnya sampai semua pertanyaan yang terdapat pada tongkat habis
terjawab.
·
Siswa
membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
berlangsung.
·
Guru
memberi penguatan terhadap kesimpulan yang telah dibuat oleh siswa.
·
Evaluasi pembelajaran.
Sejarah Talking Stick
Talking
Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan
pendapat dalam suatu forum (pertemuan antarsuku), sebagaimana dikemukakan Carol
Locust berikut ini.
The
talking stick has been used for centuries by many Indian tribes as a means of
just and impartial hearing. The talking stick was commonly used in council
circles to decide who had the right to speak. When matters of great concern
would come before the council, the leading elder would hold the talking stick,
and begin the discussion. When he would finish what he had to say, he would
hold out the talking stick, and whoever would speak after him would take it. In
this manner, the stick would be passed from one individual to another until all
who wanted to speak had done so. The stick was then passed back to the elder
for safe keeping.
Artinya:
Tongkat
berbicara telah digunakan selama berabad-abad oleh suku–suku Indian sebagai
alat menyimak secara adil dan tidak memihak. Tongkat berbicara sering digunakan
kalangan dewan untuk memutuskan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat
pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat
berbicara. Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau
menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang
ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua
mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke
ketua/pimpinan rapat.
Dari penjelasan
di atas dapat disimpulkan bahwa talking stick dipakai sebagai tanda seseorang
mempunyai hak suara (berbicara) yang diberikan secara bergiliran/bergantian.
Kebihan Dan Kelemahan Metode Talking Stick
Dalam metode ini terdapat beberapa kelebihan, dan kekurangan antara lain:
Kelebihan :
a.
Menguji
kesiapan siswa
b.
Melatih siswa
memahami materi dengan cepat
c.
Agar lebih
giat belajar (belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai)
Kelemahan :
Suasana pembelajaran
dapat berpotensi menjadi menegangkan.
Selain kelemahan di atas metode ini mempunyai kelemahan antara lain:
membuat siwa tegang, ketakutan akan tidak mampu menjawab pertanyaan.
Referensi:
Adil, Deden Marrah. 2010. Metode TalkingStick dan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD. [Online]. (Tanggal Akses: 19/01/13 15.40 WIB)
Aini, Irfatul. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Melalui Metode Talking Stick untuk MeningkatkanAktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMPN 1 Singosari. [Online]. (Tanggal Akses: 19/01/13 14.09 WIB)
Santoso, Ras Eka Budi. 2011. Model Pembelajaran Talking Stick. [Online].
(Tanggal Akses: 19/01/13 15.45 WIB)
Widodo, Rahmad. 2009. Model Pembelajaran Talking Stick. [Online].
(Tanggal Akses: 19/01/13 15.30 WIB)
No comments:
Post a Comment