A. PENGERTIAN KARYA
ILMIAH
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang
isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh
seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis
dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasa ditulis untuk mencari
jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang bahan yang menjadi dalam objek tulisan. Maka sudah
selayaknya, jika karya ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru
(aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jika pun, tulisan tersebut sudah
pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya
pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus pintar dan gemar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendek atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam ini didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan (Azwardi, 2008 : 111).
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus pintar dan gemar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendek atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam ini didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan (Azwardi, 2008 : 111).
Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)
mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1)
karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan
non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah antara lain makalah,
laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara
lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; dan yang tergolong
dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen,
novel, roman, dan naskah drama. Ketiga jenis karangan tersebut memiliki
karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah
persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan
karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan
karangan semi ilmiah berada diantara keduanya. Sementara itu, Yamilah dan
Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas
beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam
karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
B. FUNGSI KARYA ILMIAH
Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini sesuai dengan
hakikat karya ilmiah yaitu mengemukakan kebenaran melalui metode yang sistematis,
metodologis,dan konsisten.
Di samping fungsi yang dijelaskan di atas, karya tulis
ilmiah memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi pendidikan
Karya tulis ilmiah
berfungsi untuk memberikan pengamalan yang berharga bagi penulisnya sehingga ia
mampu menulis, berpikir, dan mempertanggungjawabkan tulisannya secara ilmiah.
2. Fungsi penelitian
Karya tulis ilmiah
berfungsi sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan
mempraktikannya dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. Fungsi fungsional
Karya tulis ilmiah
dapat berfungsi sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan bahan
pustaka, dan kepentingan praktis di lapangan dalam satu disiplin ilmu tertentu.
C. SIFAT KARYA ILMIAH
Karya ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Lugas dan tidak emosional
2. Logis
3. Efektif
4. Efisien
5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku
D. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Jenis karya ilmiah ada 2 yaitu karya ilmiah yang
dibuat berdasarkan penggunaanya dan ada juga karya ilmiah yang dibuat untuk
dimuat di dalam majalah ilmiah.
1. Bergantung pada penggunaannya:
a. Skripsi
Skripsi adalah
tulisan ilmiah resmi yang membahas permasalahan dalam bidang tertentu yang
digunakan sebagai syarat penyelesaian studi.
b. Tesis
Tesis adalah karya
ilmiah resmi yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat
menyelesaikan tugas magister (S2).
c. Disertasi
Disertasi adalah
karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh seorang mahasiswa sebagai salah satu
syarat program doktor (S3).
d. Laporan Penelitian
Laporan penelitian
adalah karya ilmiah yang disusun untuk menyajikan atau melaporkan suatu
kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.
e. Kertas kerja
Kertas kerja adalah
karya ilmiah yang disusun dengan tujuan untuk melaporkan suatu kegiatan
tertentu yang telah dilaksanakan oleh penulisnya.
f. Makalah
Makalah merupakan
suatu karya ilmiah yang disusun untuk memenuhi tugas tertentu.
g. Orasi ilmiah
Orasi ilmiah
merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang biasa disampaikan dalam kegiatan
akademik di perguruan tinggi, misalnya dalam peresmian guru besar.
2. Karya ilmiah untuk dimuat di majalah ilmiah
a. Jurnal
Jurnal adalah karya
ilmiah yang sering kali dimuat di majalah atau koran.
b. Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah
populer merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang medianya berupa media
cetak atau media elektronik.
E. MANFAAT MENULIS KARYA ILMIAH
Manfaat penulisan karya ilmiah menurut Sikumbang
(1981:2-5):
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah ia mesti membaca
dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari
beberapa sumber, mengambil inti sarinya dan menggembangkan ke tinggkat yang
lebih matang.
F.
TUJUAN KARYA ILMIAH
1.
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen pemikiran
& karya tulis dalam bidang IPTEK terutama setelah penyelesaian studinya.
3.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara institusi dengan masyarakat, atau orang-2 yang
berminat membacanya.
4.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
G. KESALAHAN YANG SERING TERJADI
1.
Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya.
2.
Salah dalam menyusun struktur pelaporan.
3.
Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan
menjiplak.
4.
Salah dalam menuliskan bagian kesimpulan, penggunaan Bahasa yang belum
baik dan benar.
5.
Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar
dan berkesan seenaknya sendiri).
6.
Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin
yang berubah-ubah).
7.
Isi yang terlalu singkat karena dibuat dengan menggunakan point-form
seperti materi presentasi.
8.
Isi justru terlalu panjang dengan pengantar introduction yang
berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan
Tinggi. Bandung: CV Maulana Media Grafika.
Hamdani, Mulyana. 2007. Pengertian dan Pemahaman Karya Ilmiah.
[online]. Tersedia: http//:www.google.com. (18 Oktober 2010)
disusun oleh: Darin, Meita, Puji, Siti, dan Uci.
No comments:
Post a Comment